--

selamat datang, semoga tulisan ini bermanfaat, dapat menambah pengehtahuan kita semua

Rabu, 27 Juli 2011

obat tradisional kesehtan gigi (lanjutan)

Bunga pare
Indikasi :
Mengurangi rasa sakit terutama pada gigi yang berlubang
Cara penggunaan
  1. Ambil lima lembar daun pare, remas-remas atau kucek dengan diberi garam dan air suam-suam kuku.
  2. Peras dan ambil airnya untuk berkumur.
  3. Lakukan 3 kali sehari.

Bunga cengkeh
Cara penggunaan :
Bahan : cengkeh secukupnya.
Teknik : bunga cengkeh disangrai, kemudian ditumbuk halus, lalu dimasukkan ke dalam lubang gigi.

Jeruk nipis
Indikasi :
Sebagai obat sariawan
Bahan :
- 3 buah jeruk nipis sedang
-           gula aren secukupnya
-           air panas
Cara penggunaan :
Jeruk nipis diperas lalu masukkan gula aren dan air panas aduk sampai rata serta diminum 3 kali sehari.

Garam
Indikasi :
Menghilangkan sakit gigi
Bahan :
-            garam
-          - air hangat
Cara  penggunaan :
Sediakan air hangat lalu berikan garam, aduk hingga merata. Minum air tersebut sambil kumur-kumur.
Getah kelapa muda
Indikasi :
Sebagai penghilang rasa sakit pada gigi.
Bahan :
1 buah kelapa muda.
Caranya :
Ambil getah kelapa muda dengan kapas kemudian masukkan ke dalam gigi yang berlubang.

Daun sirih
Indikasi :
Pembengkakan gusi/mulut
Bahan :
-          5 lembar daun sirih
-          Garam
-          Air
Cara penggunaan :
Ambil daun sirih 5-6 lembar rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih. Angkat dan saring,tambahkan garam. Selanjutnya untuk kumur-kumur 3 kali sehari.

Sehabis cabut gigi (biasanya  pada gigi geraham) selalu mengalami perdarahan yang banyak. Untuk menghentikan perdarahan, gunakan ramuan ini.
Indikasi :
Perdarahan geraham

bahan :
-          10 lembar daun sirih
-          5 gelas air
Cara penggunaan :
        ambil daun sirih 10 lembar. Setelah dicuci rebus dengan air sebanyak 5 gelas sampai mendidih. Angkatsaring. Selanjutnya kumur dengan ramuan tersebut setiap 1 jam satu kali.
Ramuan tersebut juga dapat menghilangkan bau mulut yang disebabkan oleh kerusakan gigi yang sudah banyak berlubang.

Cabai hijau
Indikasi :
Meringankan rasa sakit
Bahan :
Cabai hijau
Cara penggunaan :
Cabai hijau secukupnya dipotong ujungnya sedikit kemudian dibakar. Setelah panas, cabai ditempelkan pada bagian gigi yang sakit.
Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari.

Jeruk peras
Indikasi :
sebagai obat sariawan
Bahan :
1 buah jeruk peras
Caranya:
Ambil satu buah yang siap untuk diperas, kemudian diminum 2 kali sehari

Kunyit
Indikasi :
mengurangi dan menghilangkan rasa sakit
Bahan :
-          Kunyit
-          Minyak kayu putih secukupnya
-          Caranya:
-          Kunyit dikupas kemudian ditetesi minyak kayu putih lalu dioleskan pada gusi gigi yang berlubang
Getah pepaya muda
Indikasi :
Sebagai penghilang rasa sakit pada gigi.
Bahan :
Pepaya muda secukupnya.
Caranya :
Ambil getah pepaya muda dengan kapas, kemudian masukan ke dalam lubang gigi yang sedang sakit.

Tempurung kelapa
Indikasi
Mengurangi dan menghilangkan rasa sakit pada gigi
Bahan : 1 buah tempurung kelapa
Teknik :
Tempurung kelapa dibakar hingga keluar minyaknya, lalu ambil minyak tersebut dengan kapas, lalu masukkan pada gigi yang berlubang

Kembang sepatu
Indikasi :
sebagai obat sariawan
Bahan :
-          30 gram daun kembang sepatu
-          100 ml air
-          Caranya:
-          Seduh 30 gram daun kembang sepatu dengan 100 ml air mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring rebusannya lalu minum 3 kali sehari dengan dosis yang sama

Selasih
Indikasi :
Sebagai obat sariawan
Bahan :
-          2 sendok biji selasih
-          1 cangkir air panas
Cara penggunaan :
Cuci bersih 2 sendok biji selasih, kemudian seduh biji dengan
1 cangkir air panas dan diamkan hingga dingin. Minum hasil seduhan tiap hari.

Mundu
Indikasi :
Sebagai obat sariawan
Bahan :
8  gram biji mundu
Cara penggunaan :
Bakar 8 gram biji mundu sampai hangus, lalu giling halus.
Taburkan serbuk biji mundu pada luka 3 kali sehari.

Mengkudu
Indikasi :
sebagai obat sariawan
Bahan :
-          2 buah mengkudu masak
-          2 sendok makan air
-          1 sendok makan madu murni
-          Caranya:
-          Parut 2 buah mengkudu masak aduk dengan 2 sendok makan air matang sampai merata, lalu peras airnya dengan sepotong kain.
-          Minum air perasan dengan 1 sendok makan madu murni.
-          Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh

Landep
Indikasi :
Sebagai obat sakit gigi
Bahan :
-           landep secukupnya
Cara penggunaan:
-          Landep ditumbuk kemudian ditempatkan pada daerah yang sakit.
Sangketan
Indikasi :
Sebagai obat sariawan
Bahan :
-          5 lembar daun sangketan
Cara penggunaan :
Ambil daun sangketan segar, lalu cuci bersih.
Lumatkan daun lalu peras air perasan hasil tumbukan itu digunakan untuk berkumur-kumur 4 kali sehari.
 

Jumat, 15 Juli 2011

OBAT TRADISIONAL KESEHATAN GIGI


  1. Pengertian Obat tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan,  yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

  1. Jenis-jenis obat-obatan tradisional yang dapat digunakan dalam metode pengobatan di bidang Kesehatan Gigi

  1. Buah mahkota dewa
mengandung beberapa zat aktif seperti:
Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh.
Saponin, yang bermanfaat sebagai:
-          Sumber anti bakteri dan anti virus,
-          Meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
-          Meningkatkan vitalitas,
-          Mengurangi kadar gula dalam darah,
-          Mengurangi penggumpalan darah.
Flavonoid
-          Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah,
-          Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada  dinding pembuluh darah,
-          Mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner,
-          Mengandung antiinflamasi (antiradang),
-          Berfungsi sebagai anti-oksidan,
-          Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan.
Polifenol
Berfungsi sebagai anti histamin (antialergi).


  1. Kecubung
Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal, bercabang banyak, tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 meter. Daun berbentuk bulat telur dan pada bagian tepinya berlekuk tajam-tajam. Bunga kecubung menyerupai terompet berwarna putih dan lembayung. Buahnya hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh tangkai tandan yang pendek dan melekat kuat.

Efek kecubung pada sakit gigi (TOOTHACHE)
Tanaman kecubung sering digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit gigi secara langsung atau dikombinasikan dengan bahan lain.
Akarnya punya khasiat menghilangkan nyeri gigi, cara penggunaannya adalah:
  1. Menggosokkan akar pada gusi gigi yang sakit.
  2. Akar ditambah jahe, ditumbuk kemudian ditempelkan pada gusi sebagai penghilang rasa sakit.
  3. Campuran air jeruk nipis (1 sdm), gilingan daun legetan warak (1 sdm), gilingan akar kecubung (1 sdm), kemudian seduh dengan air garam (3/4 cangkir), peras dan saring. Digunakan untuk berkumur-kumur selama beberapa menit.
  4. Akar kecbung (50 gr), daun legetan arak (10 lembar), kunyit (10 gr) digiling halus, diseduh dengan air mendidih, disaring, dipakai untuk berkumur kemudian diminum setelah diberi sedikit garam.

  1. Bawang putih
Bawang putih  merupakan salah satu dari sekian banyak pengobatan yang diklaim efektif meredakan sakit gigi.
Caranya :
Haluskan satu siung bawang putih dicampurkan dengan sedikit garam kasar kemudian tempatkan di area yang sakit. Cara ini dinyatakan bisa meredakan rasa sakit, bahkan kadang-kadang bisa menyembuhkan. Selain itu, ada baiknya mengunyah satu siung bawang putih setiap pagi. Cara ini bisa menjaga agar gigi yang telah disembuhkan semakin kuat dan sehat.

4.Bawang merah
 Indikasi :
Mencegah Sakit Gigi
Cara Penggunaan :
Penelitian membuktikan kalau bawang merah mengandung komponen antibakteri.  Mengunyah bawang merah selama 3 menit dinyatakan cukup untuk membunuh semua kuman di mulut.
Dan Anda bisa meredakan gigi yang sedang sakit dengan cara menempatkan sepotong kecil bawang merah di area gigi atau gusi yang sakit.

Rabu, 13 April 2011

MIKROBIOLOGI PADA PENYAKIT PERIODONTAL

A.     Acquired Pellicle (AP)
Acquired Pellicle (AP) adalah Lapisan organik aselluler, tidak mengandung bakteri dan tidak memiliki struktur tertentu, yang terbentuk diatas permukaan tidak lama setelah gigi berkontak dengan saliva/ludah.
         Ketebalan AP 1 – 10 mikron terdiri dari mucoprotein dan glikoprotein degan sedikit bahan lipid
         Yang berperan dalam pembentukan AP adalah saliva/ludah
         AP dapat dihilangkan sementara dengan menggosok gigi.
         Peran AP belum diketahui namun merupakan tahap permulaan pembentukan dental plaque Dental plaque terbentuk diatas AP

B.      Dental Plaque
         Dental plaque adalah Suatu deposit lunak yang terdiri dari kumpulan bakteri yang berkembang biak dalam suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi, bila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya.
Mekanisme pembentukan Dentak Plaque
         Proses pembentukan DP terjadi dalam 2 tingkat :
        Tingkat 1 pembentukan AP yang melapisi gigi
        Tingkat 2  proliferasi bakteri pada permukaan AP disertai pembentukan matriks intersellular  plak
Tingkat I à pembentukan AP
         AP merupakan lapisan organik bebas bakteri yang amorph terbentuk dari hasil deposisi protein saliva pada permukaan enamel gigi
         AP terbentuk setelah beberapa menit permukaan gigi yang bersih kontak dengan saliva
         Setelah 24 jam tebal AP dapat mencapai 1 mikron
         AP menyiapkan permukaan gigi utk kolonisasi bakteri selanjutnya
Tingkat II à proliferasi bakteri
         Setelah AP terbentuk à bakteri mulai berproliferasi diatas permukaan AP
         Dalam 24 jam terbentuk lapisan tipis plaque à terutama terdiri dari bakteri bentuk coccus
         Setelah 2 – 4 hari didapatkan jenis filamen dan batang, selain coccus
         Setelah 7 hari muncul jenis spirochaeta dan vibrio
Tingkat II à proliferasi bakteri
         Setelah AP terbentuk à bakteri mulai berproliferasi diatas permukaan AP
         Dalam 24 jam terbentuk lapisan tipis plaque terutama terdiri dari bakteri bentuk coccus
         Setelah 2 – 4 hari didapatkan jenis filamen dan batang, selain coccus
         Setelah 7 hari muncul jenis spirochaeta dan vibrio
Struktur dan Komposisi DP
         Komposisi sebagian besar terdiri dari air  (80%) dan berbagai jenis mikroorganisme dalam matriks intersellular yang dibentuk oleh bakteri (jumlah bakteri 250 juta/mg)
         Matriks intersellular terdiri dari komponen protein saliva, sel epitel lepas, leukosit, partikel sisa makanan, dan garam kalsium dan fosfat
         Komposisi bakteri cenderung anaerob
         Pada awal pembentukan DP bakteri yang dominan jenis coccus gram +, terutama streptococcus
         Dengan bertambahnya umur plak jumlah coccus dan batang berkurang sedangkan jenis filamen, fusobakteri, spirilla dan spirochaeta serta jenis lain bertambah
JENIS BAKTERI
Plak umur 1 hari
Plak umur 3 hari
Cocci gram +
Cocci gram –
Batang gram +
Batang gram –
Filament
Fusobacteri
Spirilla dan Sprirochaeta 
76 – 90%
3 – 14%
4 – 8%
1 – 3%
0 – 1%
0 – 3%
0%
64 – 79%
4 – 16%
3 – 17%
7 – 11%
5 – 15%
1 – 6%
0% 
         Pada umur plak 7 hari jenis coccus dan batang gram + 60% total flora
         Persentase cocci, batang gram –, filament, fusobacteri mengalami kenaikan
         Mulai terlihat bakteri jenis spirilla dan Spirochaeta
Kalkulus
         Merupakan hasil dari DP yang mengalami mineralisasi
         DP mengalami kalsifikasi karena terjadinya pengendapan garam kalsium yang berasal dari saliva dan cairan gingival.
         Kalsifikasi terjadi 2,5 – 3 hari setelah plak terbentuk.
         Bakteri yang memegang peran utama dalam pembentukan kalkulus adalah jenis filamen membentuk jala yang merupakan matriks pengendapan garam anorganik
         Peran kalkulus dalam penyakit periodontal mengakibatkan iritasi mekanis terus menerus inflamasi
         Selain itu juga efek patologis dari bakteri yang terdapat pada permukaan kalkulus mengeluarkan toxin (endo dan ekso)
         Juga reaksi antigen antibodi dalam mekanisme imunologis

C.      PENYAKIT PERIODONTAL
         Definisi semua kelainan pada jaringan penyangga gigi
         Bentuk bervariasi inflamasi hanya pada gingiva (gingivitis) sampai inflamasi parah pada periodontal ligament (periodontitis) menyebabkan destruksi tulang alveolar kehilangan gigi
         Peny. Periodontal bukan disebabkan oleh bakteri patogen diluar habitat primer mrpk gangguan keseimbangan mikroflora normal  rongga mulut (RM)
         Mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit dengan cara :
         Langsung ( melalui invasi jaringan)
         Tdk langsung (melalui toksin bakteri)
         Reaksi jaringan terhadap jejas/ rangsang yang timbul :
         Protektif reaksi fagositosis
         Destruktif aktivasi osteoclast
         Kombinasi
         Macam bakteri yang diisolasi dari penyakit periodontal :
         Gram positif Eubacterium spp., Peptostreptococcus micros
         Gram negatif Actinobacillus actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis, Bacteroides forsythus, Fusobacterium nucleatum, Prevotella intermedia, Capnocytophaga spp., Selenomonas spp., Spirochaetes
         Tujuan mendeteksi mikroflora periodontal , utk mengetahui :
         Jenis bakteri dilakukan kultur bakteri
         Jenis enzym mikroba dengan hidrolisa sintetis benzoyl-DL-arginine-naphthylamide (BANA) utk mengetahui level dan proporsibakteri spirochaetes dan anaerob pada plak
         Antigen mikroba menggunakan antibodi dengan teknik fluorescent labeling
         DNA/RNA mikroba dengan uji PCR (polymerase chain reaction)
GINGIVITIS
         Gingivitis yang paling terjadi adlh gingivitis marginalis kronis yang berhubungan dengan plak (plaque associated gingivitis)
         Klinis kemerahan, perdarahan gingiva, pembengkakan
         Bentuk spesifik dari gingivitis
        Acute ulcerative gingivitis nekrosis pada ujung papilla gingiva, perdarahan spontan, sakit, halitosis dx bakteri : Fusospirochaetal complex
Gingivitis marginalis
         Tahap perkembangan gingivitis berdasarkan kondisi histopatologi pada gingival margin :
        Tahap 1 : initial lession
        Tahap 2 : early lession
        Tahap 3 : established lession
         Ad.1. tahap 1 : initial lession
        Terjadi 4 hari setelah akumulasi plak
        Mikroflora yg ada sebag. besar cocci gram positif (Streptococcus spp.)
        Histologi : reaksi inflamasi akut
        Klinis : blm nampak
         Ad. 2. tahap 2 : early lession
        Nampak setelah 7 hari akumulasi plak
        Klinis : gingivitis destruksi awal jaringan kolagen
        Bakteri yg ada berganti menjadi lebih banyak Actinomyces spp., sprirochaetes dan organisme capnophillic
        Histologi : dominasi sel limfosit dan makrofag
         Ad. 3. Tahap 3 : established lession
        Periode waktu bervariasi stlh perkembangan mikroflora subgingival dapat mendukung pertumbuhan bakteri anaerob seperti Porphyromonas gingivalis dan Prevotella intermedia
        Histologi : peningkatan ukuran lesi inflamasi, yg didominasi sel plasma dan limfosit B
        Terjadi proliferasi dari epitel dentogingival membentuk epitel poket
Klasifikasi Gingivitis
         Gingivitis marginalis kronis mrpk respon inflamasi non spesifik terhadap dental plak yang melibatkan gingival margin
        Awal gingivitis à bakteri yang dominan Streptococcus spp. dan Actinomyces spp.
        Gingivitis lanjut lebih banyak bakteri anaerob gram negatif dan spirochaetes
         Acute ulcerative gingivitis mrpk infeksi gingival akut dengan karakteristik nekrosis pada ujung papilla gingiva, perdarahan spontan, rasa sakit dan halitosis
        Faktor predisposisi (penunjang) à stress dan merokok
        Bakteri penyebab spirochaetes, fusiform, Prevotella intermedia, Veillonella spp., Fusobacterium spp.
         Gingivitis yang dipicu hormon steroid gambaran klinisnya mrpk pembesaran karena respon yang berlebihan terhadap plak
        Klinis : inflamasi hebat, kemerahan, pembengkakan, dan pembesaran gingiva
        Terjadi selama masa puber, kehamilan dan terapi steroid
        Terjadi peningkatan jumlah bakteri Porphyromonas gingivalis
         Gingivitis yang dipengaruhi pengobatan dimulai dengan pembesaran gingival margin dan papilla
        Pembesaran dapat sampai menutupi gigi terjadi pembentukan false pocket
        Disebabkan pemakaian obat-obatan phenytoin, cyclosporin, dan nifedipine
         Gingivitis yang berhubungan dengan penyakit sistemik penyakit leukemia akut dapat menimbulkan gambaran klinis kemerahan hebat pada gingiva, pembengkakan dan perdarahan
         Acute herpetic gingivostomatitis disebabkan oleh virus herpes simplex
        Klinis : well defined vesicle pecah à ulcer
         Gingivitis deskuamasi pengelupasan epithel gingiva meninggalkan permukaan kemerahan
        Sebagian besar merupakan manifestasi oral dari penyakit kulit sistemik -> lichen planus, pemphigus vulgaris, dan pemphigoid