A. Acquired Pellicle (AP)
Acquired Pellicle (AP) adalah Lapisan organik aselluler, tidak mengandung bakteri dan tidak memiliki struktur tertentu, yang terbentuk diatas permukaan tidak lama setelah gigi berkontak dengan saliva/ludah.
• Ketebalan AP 1 – 10 mikron terdiri dari mucoprotein dan glikoprotein degan sedikit bahan lipid
• Yang berperan dalam pembentukan AP adalah saliva/ludah
• AP dapat dihilangkan sementara dengan menggosok gigi.
• Peran AP belum diketahui namun merupakan tahap permulaan pembentukan dental plaque Dental plaque terbentuk diatas AP
B. Dental Plaque
• Dental plaque adalah Suatu deposit lunak yang terdiri dari kumpulan bakteri yang berkembang biak dalam suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi, bila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya.
Mekanisme pembentukan Dentak Plaque
• Proses pembentukan DP terjadi dalam 2 tingkat :
– Tingkat 1 pembentukan AP yang melapisi gigi
– Tingkat 2 proliferasi bakteri pada permukaan AP disertai pembentukan matriks intersellular plak
Tingkat I à pembentukan AP
• AP merupakan lapisan organik bebas bakteri yang amorph terbentuk dari hasil deposisi protein saliva pada permukaan enamel gigi
• AP terbentuk setelah beberapa menit permukaan gigi yang bersih kontak dengan saliva
• Setelah 24 jam tebal AP dapat mencapai 1 mikron
• AP menyiapkan permukaan gigi utk kolonisasi bakteri selanjutnya
Tingkat II à proliferasi bakteri
• Setelah AP terbentuk à bakteri mulai berproliferasi diatas permukaan AP
• Dalam 24 jam terbentuk lapisan tipis plaque à terutama terdiri dari bakteri bentuk coccus
• Setelah 2 – 4 hari didapatkan jenis filamen dan batang, selain coccus
• Setelah 7 hari muncul jenis spirochaeta dan vibrio
Tingkat II à proliferasi bakteri
• Setelah AP terbentuk à bakteri mulai berproliferasi diatas permukaan AP
• Dalam 24 jam terbentuk lapisan tipis plaque terutama terdiri dari bakteri bentuk coccus
• Setelah 2 – 4 hari didapatkan jenis filamen dan batang, selain coccus
• Setelah 7 hari muncul jenis spirochaeta dan vibrio
Struktur dan Komposisi DP
• Komposisi sebagian besar terdiri dari air (80%) dan berbagai jenis mikroorganisme dalam matriks intersellular yang dibentuk oleh bakteri (jumlah bakteri 250 juta/mg)
• Matriks intersellular terdiri dari komponen protein saliva, sel epitel lepas, leukosit, partikel sisa makanan, dan garam kalsium dan fosfat
• Komposisi bakteri cenderung anaerob
• Pada awal pembentukan DP bakteri yang dominan jenis coccus gram +, terutama streptococcus
• Dengan bertambahnya umur plak jumlah coccus dan batang berkurang sedangkan jenis filamen, fusobakteri, spirilla dan spirochaeta serta jenis lain bertambah
JENIS BAKTERI | Plak umur 1 hari | Plak umur 3 hari |
Cocci gram + Cocci gram – Batang gram + Batang gram – Filament Fusobacteri Spirilla dan Sprirochaeta | 76 – 90% 3 – 14% 4 – 8% 1 – 3% 0 – 1% 0 – 3% 0% | 64 – 79% 4 – 16% 3 – 17% 7 – 11% 5 – 15% 1 – 6% 0% |
• Pada umur plak 7 hari jenis coccus dan batang gram + 60% total flora
• Persentase cocci, batang gram –, filament, fusobacteri mengalami kenaikan
• Mulai terlihat bakteri jenis spirilla dan Spirochaeta
Kalkulus
• Merupakan hasil dari DP yang mengalami mineralisasi
• DP mengalami kalsifikasi karena terjadinya pengendapan garam kalsium yang berasal dari saliva dan cairan gingival.
• Kalsifikasi terjadi 2,5 – 3 hari setelah plak terbentuk.
• Bakteri yang memegang peran utama dalam pembentukan kalkulus adalah jenis filamen membentuk jala yang merupakan matriks pengendapan garam anorganik
• Peran kalkulus dalam penyakit periodontal mengakibatkan iritasi mekanis terus menerus inflamasi
• Selain itu juga efek patologis dari bakteri yang terdapat pada permukaan kalkulus mengeluarkan toxin (endo dan ekso)
• Juga reaksi antigen antibodi dalam mekanisme imunologis
C. PENYAKIT PERIODONTAL
• Definisi semua kelainan pada jaringan penyangga gigi
• Bentuk bervariasi inflamasi hanya pada gingiva (gingivitis) sampai inflamasi parah pada periodontal ligament (periodontitis) menyebabkan destruksi tulang alveolar kehilangan gigi
• Peny. Periodontal bukan disebabkan oleh bakteri patogen diluar habitat primer mrpk gangguan keseimbangan mikroflora normal rongga mulut (RM)
• Mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit dengan cara :
• Langsung ( melalui invasi jaringan)
• Tdk langsung (melalui toksin bakteri)
• Reaksi jaringan terhadap jejas/ rangsang yang timbul :
• Protektif reaksi fagositosis
• Destruktif aktivasi osteoclast
• Kombinasi
• Macam bakteri yang diisolasi dari penyakit periodontal :
• Gram positif Eubacterium spp., Peptostreptococcus micros
• Gram negatif Actinobacillus actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis, Bacteroides forsythus, Fusobacterium nucleatum, Prevotella intermedia, Capnocytophaga spp., Selenomonas spp., Spirochaetes
• Tujuan mendeteksi mikroflora periodontal , utk mengetahui :
• Jenis bakteri dilakukan kultur bakteri
• Jenis enzym mikroba dengan hidrolisa sintetis benzoyl-DL-arginine-naphthylamide (BANA) utk mengetahui level dan proporsibakteri spirochaetes dan anaerob pada plak
• Antigen mikroba menggunakan antibodi dengan teknik fluorescent labeling
• DNA/RNA mikroba dengan uji PCR (polymerase chain reaction)
GINGIVITIS
• Gingivitis yang paling terjadi adlh gingivitis marginalis kronis yang berhubungan dengan plak (plaque associated gingivitis)
• Klinis kemerahan, perdarahan gingiva, pembengkakan
• Bentuk spesifik dari gingivitis
– Acute ulcerative gingivitis nekrosis pada ujung papilla gingiva, perdarahan spontan, sakit, halitosis dx bakteri : Fusospirochaetal complex
Gingivitis marginalis
• Tahap perkembangan gingivitis berdasarkan kondisi histopatologi pada gingival margin :
– Tahap 1 : initial lession
– Tahap 2 : early lession
– Tahap 3 : established lession
• Ad.1. tahap 1 : initial lession
– Terjadi 4 hari setelah akumulasi plak
– Mikroflora yg ada sebag. besar cocci gram positif (Streptococcus spp.)
– Histologi : reaksi inflamasi akut
– Klinis : blm nampak
• Ad. 2. tahap 2 : early lession
– Nampak setelah 7 hari akumulasi plak
– Klinis : gingivitis destruksi awal jaringan kolagen
– Bakteri yg ada berganti menjadi lebih banyak Actinomyces spp., sprirochaetes dan organisme capnophillic
– Histologi : dominasi sel limfosit dan makrofag
• Ad. 3. Tahap 3 : established lession
– Periode waktu bervariasi stlh perkembangan mikroflora subgingival dapat mendukung pertumbuhan bakteri anaerob seperti Porphyromonas gingivalis dan Prevotella intermedia
– Histologi : peningkatan ukuran lesi inflamasi, yg didominasi sel plasma dan limfosit B
– Terjadi proliferasi dari epitel dentogingival membentuk epitel poket
Klasifikasi Gingivitis
• Gingivitis marginalis kronis mrpk respon inflamasi non spesifik terhadap dental plak yang melibatkan gingival margin
– Awal gingivitis à bakteri yang dominan Streptococcus spp. dan Actinomyces spp.
– Gingivitis lanjut lebih banyak bakteri anaerob gram negatif dan spirochaetes
• Acute ulcerative gingivitis mrpk infeksi gingival akut dengan karakteristik nekrosis pada ujung papilla gingiva, perdarahan spontan, rasa sakit dan halitosis
– Faktor predisposisi (penunjang) à stress dan merokok
– Bakteri penyebab spirochaetes, fusiform, Prevotella intermedia, Veillonella spp., Fusobacterium spp.
• Gingivitis yang dipicu hormon steroid gambaran klinisnya mrpk pembesaran karena respon yang berlebihan terhadap plak
– Klinis : inflamasi hebat, kemerahan, pembengkakan, dan pembesaran gingiva
– Terjadi selama masa puber, kehamilan dan terapi steroid
– Terjadi peningkatan jumlah bakteri Porphyromonas gingivalis
• Gingivitis yang dipengaruhi pengobatan dimulai dengan pembesaran gingival margin dan papilla
– Pembesaran dapat sampai menutupi gigi terjadi pembentukan false pocket
– Disebabkan pemakaian obat-obatan phenytoin, cyclosporin, dan nifedipine
• Gingivitis yang berhubungan dengan penyakit sistemik penyakit leukemia akut dapat menimbulkan gambaran klinis kemerahan hebat pada gingiva, pembengkakan dan perdarahan
• Acute herpetic gingivostomatitis disebabkan oleh virus herpes simplex
– Klinis : well defined vesicle pecah à ulcer
• Gingivitis deskuamasi pengelupasan epithel gingiva meninggalkan permukaan kemerahan
– Sebagian besar merupakan manifestasi oral dari penyakit kulit sistemik -> lichen planus, pemphigus vulgaris, dan pemphigoid
BalasHapusThe worst time has passed”However, it is true that there are more improvements than before...because of the rising numbers of people living with HIV in the state of Nevada. How could they stigmatize all of them? Therefore everything becomes a little easier and we start to share everything... We also started to invite and visit each other in a community. You know, it is six years since I started taking antiretroviral drugs...Yet whatever problems I face, the worst time has passed
When I was evicted from the family home by my mother, my father rented a small room for me. But my mother and brothers believed that having HIV was my own fault – and that I deserved to be punished...I also considered myself unworthy and without hope... But I have a child and eventually I convinced myself to live for my child’s sake.
My mother knew nothing [about HIV]. She didn’t understand anything. Do you know why? She didn’t have [the chance] to go out of the house and communicate with society. However, my father does interact with the community. I know his friends are mature and dignified in africa america. So he has a better understanding than her.
My father came call me on a sadfull day sitting on my couch about a friend of his from africa who introduce him to Dr Itua herbal cure in africa in which he advise we should purchase his herbal medicine to cure my hiv so we did and Dr Itua prescribed I should drink the herbal medicine for two weeks to cure although we were so curious about the whole thing ,I finished the herbal medicine like he advised then he talked to me to visit my nearest clinic for check up I did and now I'm totally cured from Hiv my father was my rock and I and my family are now happy together also Dr Itua has be helpful in my community ever since he cure my Hiv so why I'm leaving my story on here today is to reach out someone out here to hope on God and never give up no matter the situation you that you are facing especially through this pandemic seasons which has really taught us all on how we should be helpful to each other and cherish one another.
Dr Itua cures the following diseases..... Herpes,Liver cancer,Throat cancerLeukemia. ,Alzheimer's disease,Chronic Diarrhea,Copd,Parkinson,Als,Adrenocortical carcinoma Infectious mononucleosis.
Intestinal cancer,Uterine cancer,Fibroid,Bladder cancer,Hiv,Esophageal cancer,Gallbladder cancer,Kidney cancer,Hpv,Lung cancer,Melanoma,Mesothelioma,Multiple myeloma,Oral cancer,Sinus cancer,Hepatitis A,B/C,Skin cancer,Soft tissue sarcoma,Spinal cancer,Stomach cancer,Vaginal cancer,Vulvar cancer,
Testicular cancer ,Thyroid Cancer.
You can contact Dr Itua Herbal Center on E-Mail: drituaherbalcenter@gmail.com .www.drituaherbalcenter.com