--

selamat datang, semoga tulisan ini bermanfaat, dapat menambah pengehtahuan kita semua

Rabu, 13 April 2011

MIKROBIOLOGI PADA PENYAKIT PERIODONTAL

A.     Acquired Pellicle (AP)
Acquired Pellicle (AP) adalah Lapisan organik aselluler, tidak mengandung bakteri dan tidak memiliki struktur tertentu, yang terbentuk diatas permukaan tidak lama setelah gigi berkontak dengan saliva/ludah.
         Ketebalan AP 1 – 10 mikron terdiri dari mucoprotein dan glikoprotein degan sedikit bahan lipid
         Yang berperan dalam pembentukan AP adalah saliva/ludah
         AP dapat dihilangkan sementara dengan menggosok gigi.
         Peran AP belum diketahui namun merupakan tahap permulaan pembentukan dental plaque Dental plaque terbentuk diatas AP

B.      Dental Plaque
         Dental plaque adalah Suatu deposit lunak yang terdiri dari kumpulan bakteri yang berkembang biak dalam suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi, bila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya.
Mekanisme pembentukan Dentak Plaque
         Proses pembentukan DP terjadi dalam 2 tingkat :
        Tingkat 1 pembentukan AP yang melapisi gigi
        Tingkat 2  proliferasi bakteri pada permukaan AP disertai pembentukan matriks intersellular  plak
Tingkat I à pembentukan AP
         AP merupakan lapisan organik bebas bakteri yang amorph terbentuk dari hasil deposisi protein saliva pada permukaan enamel gigi
         AP terbentuk setelah beberapa menit permukaan gigi yang bersih kontak dengan saliva
         Setelah 24 jam tebal AP dapat mencapai 1 mikron
         AP menyiapkan permukaan gigi utk kolonisasi bakteri selanjutnya
Tingkat II à proliferasi bakteri
         Setelah AP terbentuk à bakteri mulai berproliferasi diatas permukaan AP
         Dalam 24 jam terbentuk lapisan tipis plaque à terutama terdiri dari bakteri bentuk coccus
         Setelah 2 – 4 hari didapatkan jenis filamen dan batang, selain coccus
         Setelah 7 hari muncul jenis spirochaeta dan vibrio
Tingkat II à proliferasi bakteri
         Setelah AP terbentuk à bakteri mulai berproliferasi diatas permukaan AP
         Dalam 24 jam terbentuk lapisan tipis plaque terutama terdiri dari bakteri bentuk coccus
         Setelah 2 – 4 hari didapatkan jenis filamen dan batang, selain coccus
         Setelah 7 hari muncul jenis spirochaeta dan vibrio
Struktur dan Komposisi DP
         Komposisi sebagian besar terdiri dari air  (80%) dan berbagai jenis mikroorganisme dalam matriks intersellular yang dibentuk oleh bakteri (jumlah bakteri 250 juta/mg)
         Matriks intersellular terdiri dari komponen protein saliva, sel epitel lepas, leukosit, partikel sisa makanan, dan garam kalsium dan fosfat
         Komposisi bakteri cenderung anaerob
         Pada awal pembentukan DP bakteri yang dominan jenis coccus gram +, terutama streptococcus
         Dengan bertambahnya umur plak jumlah coccus dan batang berkurang sedangkan jenis filamen, fusobakteri, spirilla dan spirochaeta serta jenis lain bertambah
JENIS BAKTERI
Plak umur 1 hari
Plak umur 3 hari
Cocci gram +
Cocci gram –
Batang gram +
Batang gram –
Filament
Fusobacteri
Spirilla dan Sprirochaeta 
76 – 90%
3 – 14%
4 – 8%
1 – 3%
0 – 1%
0 – 3%
0%
64 – 79%
4 – 16%
3 – 17%
7 – 11%
5 – 15%
1 – 6%
0% 
         Pada umur plak 7 hari jenis coccus dan batang gram + 60% total flora
         Persentase cocci, batang gram –, filament, fusobacteri mengalami kenaikan
         Mulai terlihat bakteri jenis spirilla dan Spirochaeta
Kalkulus
         Merupakan hasil dari DP yang mengalami mineralisasi
         DP mengalami kalsifikasi karena terjadinya pengendapan garam kalsium yang berasal dari saliva dan cairan gingival.
         Kalsifikasi terjadi 2,5 – 3 hari setelah plak terbentuk.
         Bakteri yang memegang peran utama dalam pembentukan kalkulus adalah jenis filamen membentuk jala yang merupakan matriks pengendapan garam anorganik
         Peran kalkulus dalam penyakit periodontal mengakibatkan iritasi mekanis terus menerus inflamasi
         Selain itu juga efek patologis dari bakteri yang terdapat pada permukaan kalkulus mengeluarkan toxin (endo dan ekso)
         Juga reaksi antigen antibodi dalam mekanisme imunologis

C.      PENYAKIT PERIODONTAL
         Definisi semua kelainan pada jaringan penyangga gigi
         Bentuk bervariasi inflamasi hanya pada gingiva (gingivitis) sampai inflamasi parah pada periodontal ligament (periodontitis) menyebabkan destruksi tulang alveolar kehilangan gigi
         Peny. Periodontal bukan disebabkan oleh bakteri patogen diluar habitat primer mrpk gangguan keseimbangan mikroflora normal  rongga mulut (RM)
         Mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit dengan cara :
         Langsung ( melalui invasi jaringan)
         Tdk langsung (melalui toksin bakteri)
         Reaksi jaringan terhadap jejas/ rangsang yang timbul :
         Protektif reaksi fagositosis
         Destruktif aktivasi osteoclast
         Kombinasi
         Macam bakteri yang diisolasi dari penyakit periodontal :
         Gram positif Eubacterium spp., Peptostreptococcus micros
         Gram negatif Actinobacillus actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis, Bacteroides forsythus, Fusobacterium nucleatum, Prevotella intermedia, Capnocytophaga spp., Selenomonas spp., Spirochaetes
         Tujuan mendeteksi mikroflora periodontal , utk mengetahui :
         Jenis bakteri dilakukan kultur bakteri
         Jenis enzym mikroba dengan hidrolisa sintetis benzoyl-DL-arginine-naphthylamide (BANA) utk mengetahui level dan proporsibakteri spirochaetes dan anaerob pada plak
         Antigen mikroba menggunakan antibodi dengan teknik fluorescent labeling
         DNA/RNA mikroba dengan uji PCR (polymerase chain reaction)
GINGIVITIS
         Gingivitis yang paling terjadi adlh gingivitis marginalis kronis yang berhubungan dengan plak (plaque associated gingivitis)
         Klinis kemerahan, perdarahan gingiva, pembengkakan
         Bentuk spesifik dari gingivitis
        Acute ulcerative gingivitis nekrosis pada ujung papilla gingiva, perdarahan spontan, sakit, halitosis dx bakteri : Fusospirochaetal complex
Gingivitis marginalis
         Tahap perkembangan gingivitis berdasarkan kondisi histopatologi pada gingival margin :
        Tahap 1 : initial lession
        Tahap 2 : early lession
        Tahap 3 : established lession
         Ad.1. tahap 1 : initial lession
        Terjadi 4 hari setelah akumulasi plak
        Mikroflora yg ada sebag. besar cocci gram positif (Streptococcus spp.)
        Histologi : reaksi inflamasi akut
        Klinis : blm nampak
         Ad. 2. tahap 2 : early lession
        Nampak setelah 7 hari akumulasi plak
        Klinis : gingivitis destruksi awal jaringan kolagen
        Bakteri yg ada berganti menjadi lebih banyak Actinomyces spp., sprirochaetes dan organisme capnophillic
        Histologi : dominasi sel limfosit dan makrofag
         Ad. 3. Tahap 3 : established lession
        Periode waktu bervariasi stlh perkembangan mikroflora subgingival dapat mendukung pertumbuhan bakteri anaerob seperti Porphyromonas gingivalis dan Prevotella intermedia
        Histologi : peningkatan ukuran lesi inflamasi, yg didominasi sel plasma dan limfosit B
        Terjadi proliferasi dari epitel dentogingival membentuk epitel poket
Klasifikasi Gingivitis
         Gingivitis marginalis kronis mrpk respon inflamasi non spesifik terhadap dental plak yang melibatkan gingival margin
        Awal gingivitis à bakteri yang dominan Streptococcus spp. dan Actinomyces spp.
        Gingivitis lanjut lebih banyak bakteri anaerob gram negatif dan spirochaetes
         Acute ulcerative gingivitis mrpk infeksi gingival akut dengan karakteristik nekrosis pada ujung papilla gingiva, perdarahan spontan, rasa sakit dan halitosis
        Faktor predisposisi (penunjang) à stress dan merokok
        Bakteri penyebab spirochaetes, fusiform, Prevotella intermedia, Veillonella spp., Fusobacterium spp.
         Gingivitis yang dipicu hormon steroid gambaran klinisnya mrpk pembesaran karena respon yang berlebihan terhadap plak
        Klinis : inflamasi hebat, kemerahan, pembengkakan, dan pembesaran gingiva
        Terjadi selama masa puber, kehamilan dan terapi steroid
        Terjadi peningkatan jumlah bakteri Porphyromonas gingivalis
         Gingivitis yang dipengaruhi pengobatan dimulai dengan pembesaran gingival margin dan papilla
        Pembesaran dapat sampai menutupi gigi terjadi pembentukan false pocket
        Disebabkan pemakaian obat-obatan phenytoin, cyclosporin, dan nifedipine
         Gingivitis yang berhubungan dengan penyakit sistemik penyakit leukemia akut dapat menimbulkan gambaran klinis kemerahan hebat pada gingiva, pembengkakan dan perdarahan
         Acute herpetic gingivostomatitis disebabkan oleh virus herpes simplex
        Klinis : well defined vesicle pecah à ulcer
         Gingivitis deskuamasi pengelupasan epithel gingiva meninggalkan permukaan kemerahan
        Sebagian besar merupakan manifestasi oral dari penyakit kulit sistemik -> lichen planus, pemphigus vulgaris, dan pemphigoid

1 komentar:


  1. The worst time has passed”However, it is true that there are more improvements than before...because of the rising numbers of people living with HIV in the state of Nevada. How could they stigmatize all of them? Therefore everything becomes a little easier and we start to share everything... We also started to invite and visit each other in a community. You know, it is six years since I started taking antiretroviral drugs...Yet whatever problems I face, the worst time has passed
    When I was evicted from the family home by my mother, my father rented a small room for me. But my mother and brothers believed that having HIV was my own fault – and that I deserved to be punished...I also considered myself unworthy and without hope... But I have a child and eventually I convinced myself to live for my child’s sake.
    My mother knew nothing [about HIV]. She didn’t understand anything. Do you know why? She didn’t have [the chance] to go out of the house and communicate with society. However, my father does interact with the community. I know his friends are mature and dignified in africa america. So he has a better understanding than her.
    My father came call me on a sadfull day sitting on my couch about a friend of his from africa who introduce him to Dr Itua herbal cure in africa in which he advise we should purchase his herbal medicine to cure my hiv so we did and Dr Itua prescribed I should drink the herbal medicine for two weeks to cure although we were so curious about the whole thing ,I finished the herbal medicine like he advised then he talked to me to visit my nearest clinic for check up I did and now I'm totally cured from Hiv my father was my rock and I and my family are now happy together also Dr Itua has be helpful in my community ever since he cure my Hiv so why I'm leaving my story on here today is to reach out someone out here to hope on God and never give up no matter the situation you that you are facing especially through this pandemic seasons which has really taught us all on how we should be helpful to each other and cherish one another.
    Dr Itua cures the following diseases..... Herpes,Liver cancer,Throat cancerLeukemia. ,Alzheimer's disease,Chronic Diarrhea,Copd,Parkinson,Als,Adrenocortical carcinoma Infectious mononucleosis.
    Intestinal cancer,Uterine cancer,Fibroid,Bladder cancer,Hiv,Esophageal cancer,Gallbladder cancer,Kidney cancer,Hpv,Lung cancer,Melanoma,Mesothelioma,Multiple myeloma,Oral cancer,Sinus cancer,Hepatitis A,B/C,Skin cancer,Soft tissue sarcoma,Spinal cancer,Stomach cancer,Vaginal cancer,Vulvar cancer,
    Testicular cancer ,Thyroid Cancer.
    You can contact Dr Itua Herbal Center on E-Mail: drituaherbalcenter@gmail.com .www.drituaherbalcenter.com

    BalasHapus